TUHAN MEMEGANG TANGAN KU

TUHAN MEMEGANG TANGAN KU
Dalam kelemahan kita ada tangan Tuhan yang memegang. Jangan takut untuk melangkah karena Dia akan memberikan kita kekuatan.

Monday, May 12, 2008

Meraih Sukses

TAK ada seorangpun yang sukses tanpa memiliki rahasia. Jadi ada rahasia untuk sukses. Seorang pengusaha ditanya seorang wartawan apa yang menjadi rahasia kesuksesannya. "Oh saya sudah bekerja keras selama 20 tahun," katanya. Wartawan manggut-manggut,"Wah anda begitu tekun ya selama 20 tahun ini, tak heran anda sukses."
"Oh tidak juga," katanya," Bulan lalu mertua saya baru meninggal dan dia meninggalkan banyak warisan kepada kami." Itulah rahasia suksesnya!
Sah saja demikian tapi tidak semua orang bisa begitu kan? Lantas bagaimana rahasia suksesnya? Mari kita lihat kehidupan Nehemia yang sukses membangun kembali tembok Yerusalem di tengah-tengah para penjahat yang berusaha menggagalkannya.

1. Menyusun Rencana
Dalam Nehemia pasal 1 dan pasal 2 diceritakan bahwa Nehemia telah mempunyai rencana untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Tentu ia berdoa meminta saat yang tepat untuk melakukannya. Karena dia adalah pegawai istana jadi tidak mudah untuk meninggalkan istana dan melakukan sesuatu di luar sana. Tapi doanyanya di dengar Tuhan. Suatu kali raja Artasastha memanggilnya dan bertanya mengapa dia selalu sedih hati? Maka Nehemia berkata agar raja mengijinkannya melakukan rencananya. Rajapun mengijinkan Nehemia untuk mendirikan kembali tembok Yerusalem. Dipihak lain terdapat beberapa orang yang tidak setuju dengan rencananya itu yakni Sanbalat dan Tobia.
Nehemia telah mempunyai rencana dan setiap rencananya selalu didoakan. Bahkan doanya mampu membuat Raja Artasasta memberikan berbagai fasilitas kepadanya. Dalam ayat 4 ketika Nehemia ditanya raja dia tidak langsung menjawab melainkan dia bertanya dulu kepada Tuhan.
Dalam suatu survei di Amerika terhadap 200 ribu milioner ternyata rahasia sukses mereka adalah karena mereka religius! Mereka tidak pernah memaksakan suatu jumlah aset kepada Tuhan tapi mereka belajar mendengarkan suara Tuhan, berapa jumlah aset yang Tuhan inginkan buat mereka. Mereka meminta guidence Tuhan dalam bisnis. Mereka bukan tipe yang menelan semua tawaran bisnis melainkan mereka bertanya dulu kepada Tuhan untuk mengambil keputusan. Sehingga mereka sangat minim mendapatkan kerugian. Mereka banyak berdoa, mencari hadirat Tuhan dan belajar firman Allah. Itulah lifestyle mereka. Kira-kira mereka hidup dalam kelompok sel setiap hari. Dan apa yang mereka peroleh mereka berikan persembahkan kepada Tuhan.
Dalam suatu kunjungan ke Singapore saya tinggal di sebuah apartemen di Orchad Road yang dekat dengan Plaza Tang. Sewakatu saya hendak memasuki Plaza Tang itu saya terkejut membaca tulisan besar di pintu masuknya yang kira-kira berbunyi, "Plaza ini dipersembahakan kepada Tuhan Yesus yang telah membuat berhasil." Luar biasa! Apakah segala usaha dan rencana Anda juga begitu?
Jadi susunlah rencana anda bersama Tuhan. Jika tidak menyusun rencana maka anda telah merencanakan untuk gagal. Perencanaan yang matang adalah rahasia kesuksesan.
Namun buatlah perencanaan itu sesuai dengan kondisi kita. Tidak usah terlalu muluk-muluk. Buatlah rencana yang dapat dijangkau serta dapat dinikmati oleh orang banyak.

2. Menetapkan Prioritas
Setelah menetapkan rencana maka sekarang tetapkanlah prioritas apa yang harus anda dahulukan. Dalam hidup ini kita hanya memiliki sumber daya yang terbatas. Sumber daya itu adalah uang, waktu dan energi. Semuanya terbatas. Jika kita tidak menggunakannya secara cermat maka kita akan menyesal nantinya. Kita harus menetapkan prioritas kita dan mengarahkan semua sumber daya yang terbatas itu untuk mencapai sasaran. Meraih mimpi kita. Meraih tujuan yang sudah direncanakan dan disusun sebelumnya.
Nehemia mengetahui hal itu itu sebabnya setelah mendapat restu dari raja dan berbagai fasilitas lainnya dia mulai mengumpulkan kekuatan untuk membangun tembok Yerusalem. Dalam pasal 2:11-20 diceritakan sebelum membangun dia melakukan survei dulu. Untuk melihat segala kemungkinan mengenai rencana pembangunan tembok kota itu. Kemudian dia mengumpulkan semua orang Israel dan mensharekan apa yang dia rencanakan. Lalu mereka mulai membangun.
Di pihak lain ada musuh yang mengolok-olok, namun Nehemia tidak terpancing. Dia berkata," Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil." (Nehemia 2:20)
Apakah anda sudah mempunyai prioritas dalam usaha, pekerjaan atau rumah tangga anda? Katakanlah dengan iman seperti Nehemia, " Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil." (Nehemia 2:20) Dan anda pasti berhasil!
Jadi kita perlu menyusun prioritas kita dan tentu saja mendoakannya!

Ada kisah mengenai seorang anak yang miskin namun kaya dalam iman. Suatu saat dia butuh sekali uang untuk membeli keperluan sekolah. Setelah dihitung-hitung dia perlu uang sebesar Rp.100.000,- Lantas dia menulis surat kepada Tuhan dan memohon Tuhan mengirimkan uang sebanyak itu kepadanya. Surat itu diposkan dengan alamat kepada Tuhan di surga. Namun tiba di kantor pos petugasnya bingung ke alamat mana surat itu ditujukan. Lantas mereka sepakat membuka surat itu dan membacanya. Semua orang dikantor pos terharu mendengar permintaan anak itu. Kemudian tanpa dikomando mereka urunan. Sayang dari sekian yang hadir jumlah yang terkumpul hanya Rp 90.000. Tapi mereka berkeputusan tetap memberikan uang itu kepada anak tsb. Mereka pun meminta petugas pos untuk mengantarkannya. Ketika si anak menerima uang itu dia sangat bersukacita. Namun ketika dia menghitung uang itu dia lantas berdoa," Terima kasih Tuhan Yesus karena sudah menjawab doa saya. Tapi lain kali jangan lewat pos ya karena mereka memotong uangmu Rp 10.000." Doa yang sungguh-sungguh sangat besar kuasanya.

3. Kerjasama Dengan Orang Yang Tepat
Dalam Nehemia pasal 3 kita melihat Nehemia dibantu oleh Imam Besar Elyasib dan para Imam lainnya. Nehemia telah mengembangkan hubungan dengan orang yang tepat, dan dia berhasil membangun. Dalam hidup ini kita tidak bisa bekerja seorang diri, kita perlu mempunyai rekan, relasi dan keluarga yang mendukung. Kia harus mengembangkan network dan menggunakan semua itu untuk kemajuan kita.
Orang yang tepat adalah orang yang bisa menawarkan dukungan, bantuan dan memberi kekuatan ketika kita lemah. Dan mereka yang memberi nasehat saat kita ada dipuncak. Kita harus tetap menjalin hubungan dengan mereka seperti mengirim kartu, email, sms menelpon dan mengingat hari-hari bersejarah mereka.
Dalam survei terhadap 200 ribu milyuner di AS ternyata mereka yang sukses itu selalu membagi waktu mereka yang sempit untuk entertaining with friend (membina hubungan), attending religious activities dan sosicializing with children and family (ngobrol dengan keluarga).

4. Bertekad Mencapai Tujuan
Setelah kita kita menyusun rencana, menetapkan tujuan dan bekerjasama dengan orang yang tepat, maka saaatnya sekarang bertekad mencapai tujuan dari mimpi kita. Jika tidak maka semua itu hanyalah sekedar mimpi saja.
Ada sebuah cerita mengenai seekor onta kecil dan induknya. Onta kecil bertanya kepada induknya," Ibu kenapa sih telapak kakiku besar dan hanya terdiri dari tiga jari?" Induk mendjawab," Kita kan onta kaki sperti itu sangat bagus di gurun pasir sehingga tidak terbenam dalam pasir."
"Lalu kenapa bulu mataku panjang," tanya anak onta lagi. "Oh itu untuk mencegah pasir masuk kedalam mata kita saat kita berjalan-jalan di padang pasir,"jawab induk ontanya.
"Di pundakku ada bongkahan nih untuk apa sih?" tanya si anak. "Itu namanya punuk anakku untuk menyimpan air. Jadi jika kita berjalan jauh melintasi gurun dan tidak ada air maka kita bisa bertahan walau tidak minum berhari-hari."
"Oh jadi kita punya telapak kaki lebar, bulu mata panjang dan punuk untuk hidup di gurun," gumam anak onta. "Benar sayang," kata mamanya. "Lantas mengapa kita ada di Ragunan," tanya anaknya.

Banyak orang seperti itu memiliki banyak rencana dan prioritas serta rekanan yang mendukung namun gagal mencapai tujuan utama. Memang banyak halangan dan tantangan disaat mewujudkan suatu rencana namun kita harus menghadapinya dengan tepat dan tekun. Anda tidak tinggal di kebun binatang yang membatasi anda kan? Jadi bertekadlah untuk maju dan berhasil.
Dalam Nehemia 4 dikisahkan saat Nehemia dkk berusaha mewujudkan pembangunan tembok itu banyak orang mengolok-olok bahkan hendak membunuh mereka. Namun apa yang dibuat Nehemia? Dia tidak balas menyerang dan balas menghina, melainkan dia berdoa. "Ya Allah dengarkanlah bagaimana kami dihina…" (Neh 4:4) Nehemia berdoa! Dan akhirnya dia selesai membangun tembok Yerusalem itu. Neh 6:15," Maka selesailah pembangunan tembok kota itu…"
Bagaimana dengan anda? Apakah merasa susah dan sulit mewujudkan semua impian? Ya itu saatnya anda harus berdoa. Doa membuat segalanya mungkin.

Saat ini saya bersama beberapa rekan sedang menyusun rencana untuk membangun sebuah panti asuhan dan pusat pendidikan komputer gratis. Kami sedang mendoakan tempat untuk PA itu. Sudah banyak anak-anak yang Tuhan kirim untuk di asuh namun karena tidak ada tempat maka anak-anak itu pergi lagi. Beberapa kawan yang mengasuh sebuah Persekutuan Doa bagi anak-anak jalanan di daerah Cikini sudah meminta secepatnya PA itu diwujudkan karena mereka kasihan melihat anak-anak di sana yang hidupnya liar. Jadi kami ada rencana mendirikan PA. Kami tetapkan prioritas untuk membeli atau menyewa sebuah rumah yang besar atau sebuah ruko. Untuk itu kami berdoa bersama-sama. Kami juga sudah menghubungi orang-orang yang tepat untuk menyukseskannya. Dan tahun ini merupakan tahun kami melangkah untuk mewujudkannya.

Ya memang perlu kita berdoa! Kemudian sama seperti yang dilakukan Nehemia. menyusun rencana, lalu mempersiapkan orang-orangnya dengan senjata di tangan masing-masing, bersiap sedia untuk setiap peperangan.
Bagaimana dengan anda? Masalah biasa datang dalam setiap rencana yang hendak kita capai dalam mewujudkan tujuan utama. Namun kita harus menghadapinya dengan doa dan tindakan. Berdoa dan bekerja. Disanalah rahasia suksesnya. Sudahkah anda?

(Hendra Kasenda)

No comments:

Langganan GP Magazine

Langganan GP Magazine
Anda ingin mendapatkan info terbaru tentang banyak hal? Berlanggananlah GP Magazine. SMS saja ke 085214282522

FROM US

Satu hal yang perlu kita ingat sebagai orang percaya adalah :
" Bagi Allah tidak ada yang mustahil "
(Lukas 1 : 37)

Jika kita sebagai orang percaya angkat tangan, disitu Allah pasti turun tangan. (david)

Persoalan - persoalan yang kita hadapi tidak akan pernah melebihi kekuatan kita, karena bagi setiap orang percaya yang lemah, letih, lesu dan berbeban berat akan diberikan keringanan, karena kuk yang Allah pasang enak dan ringan. (david)

Allah akan membawa kita kepadang yang berumput hijau dan akan memberi kita minum di tepi aliran sungai, tongkat dan gadaNya yang memberi kita kekuatan. (david)

KONSELING Bersama Pdt Jarot Wijanarko

Pertanyaan Pembaca: Majalah GP Edisi 15 Juni 2008


Saya ibu rumah tangga yang punya anak 3 dan telah ditinggal suami 9 tahun, tanpa nafkah lahir batin, sementara suami keluyuran ganti-ganti pasangan. Bahkan setelah punya anak di luar, suami juga tidak mau menikah resmi. Dalam penantian saya pada tahun ke 3, saya tidak dapat menahan, saya bertemu dengan lelaki yang sudah cerai, hingga sekarang saya berusaha untuk meninggalkan lelaki itu, tetapi rasanya tidak bisa, karena saya merasa kesepian. Hubungan kami telah 6 tahun tapi belum nikah, bagaimana solusinya?


Kalau suami belum menikah resmi, bahkan tidak mau menikah resmi, sebenarnya itu peluang untuk pulih dengan suami. Rebut hati suami, supaya ia mau kembali. Pemulihan itulah kehendak TUHAN.



Bagaimana cara merebut hati suami?. Ibu perlu tahu, kira-kira kengapa suami sampai keluyuran keluar dan meninggalkan rumah? Jangan tidak mau tahu, jangan mengeraskan hati dan berkata; “Mana saya tahu, itu urusannya dia” coba renungkan dan benar-benar mulai arahkan jalan hidup ini ke arah pemulihan, karena itulah kehendak Tuhan. Kalau ibu ada kesalahan, minta maaf. Kalau selama ini bawel atau cerewet, belajar untuk berubah dan menjadi lemah lembut. Kalau suami hatinya condong ke perempuan lain, karena perempuan lain sexnya menggairahkan, sementara ibu pasif, belajarlah untuk melakukan hubungan sex dengan menggairahkan. Itu semua tidak mungkin bisa jika cinta telah padam dan digantikan kecewa, kepahitan, kesal, dendam karena mungkin saja kelakuan suami yang keterlaluan.

Lepaskan pengampunan, ingat kembali masa-masa pacaran, ingat hal-hal yang baik dan positif dari suami dan kobarkan kembali cinta mula-mula. Mulai kontak dan hubungi dia dan mintalah dia kembali. Lakukan doa puasa sebelum memulai semuanya, pinta Roh Kudus dan Tuhan campur tangan. Jika dari pihak ibu mau pulih, Tuhan jawab doa, jika kehendaknya sendiri sudah maunya bubar, cerai dan menikah lagi dengan lelaki baru, Tuhan lepas tangan dan tidak menjawab doa, karena perceraian dibenci Tuhan dan bagi wanita, menikah lagi setelah bercerai adalah perzinahan (Matius 5:32).

Menjalin hubungan dengan lelaki lain, adalah perzinahan, putuskan hubungan tersebut, walau rasa-rasanya berat, tetapi ibu perlu belajar mengambil keputusan dan hidup kudus. Tanpa kekudusan, tidak akan ada pemulihan dan juga suami tidak akan kembali. Sarankan ke lelaki yang telah bercerai tersebut juga untuk kembali ke isterinya, karena jika ia menikah lagi, itu juga perzinahan (Matius 19:9).

Matius 5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

Matius 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."




Pertanyaan:

Doa spt apa yg harus sy panjatkan kpd Tuhan, pada saat badai menghadang rumah tangga saya? Saya menikah dengan suami yang Muslim. Sekarang Suami saya mengajukan talak satu dan saya menolaknya, karena TUHAN kita membenci perceraian. Terkadang saya yakin sekali, TUHAN akan memulihkan rumah tangga saya kembali, tapi kadang saya ragu, apa mugkin? Tolong saya,apa yang harus saya lakukan? Saya benar-benar binggung.


GP: (Jawaban Oleh Pdt Jarot Wijanarko)


Jawaban:
asangan Tidak Seiman. Sebelum berdoa, pelajari dahulu prinsip berikut ini, sehingga kita akan berdoa sesuai hati dan kehendak TUHAN.
1 Korintus 7:12 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
7:13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
7:14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
7:15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
7:16 Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan me
nyelamatkan isterimu?
Dari ayat diatas, dengan jelas, inisiatif cerai, jika pasangan bukan seiman, tidak boleh datang dari pihak orang percaya. Sikap orang percaya, justru kalau dia bertobat sungguh-sungguh dan memiliki kepastian keselamatan maka seharusnya dia mengajak orang-orang yang dicintainya ke Sorga. Sikap orang percaya haruslah seperti ayat 16, menyelamatkan pasangannya.
Di Korintus, juga di gereja mula-mula, konteks perikop tersebut adalah; dua orang tidak percaya (Agama Yahudi), sudah menikah dan salah satu kemudian menjadi percaya, maka kondisi menjadi ‘salah satu tidak percaya’. Dalam kondisi ini jika karena ‘imannya’ dia diusir, dianiaya atau mau dibunuh, ditolak oleh pasangan dan keluarga besarnya, karena dalam kelompok tertentu menjadi suku tertentu berarti agama tertentu, menjadi ‘kristen’ akan mengalami pengusiran. Dalam kasus seperti ini, Paulus berkata ‘engkau boleh bercerai’
1 Korintus 7: 27 Janganlah engkau mengusahakan perceraian!
Paulus tetap menekankan, kita bukan orang yang mengupayakan bercerai. Bagi kita, seharusnya yang kita upa
yakan adalah pemulihan, pendamaian, rujuk kembali, menyelamatkan anggota keluarga yang belum ‘memperoleh keselamatan’. Yang harus dilakukan orang percaya adalah ‘melepaskan pe
ngampunan’, dan bukan mengupayakan perceraian!
1 Korintus 7:26 Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya.
1 Korintus 7 ditulis, karena kondisi darurat, dimana terjadi pengani
ayaan yang hebat terhadap orang-orang percaya (Kristen) oleh orang Yahudi. Mereka diusir, dianiaya, diintimidasi untuk kembali menjadi agama Yahudi, jika tidak mau mereka diceraikan, bahkan beberapa orang dibunuh.
Paulus memberikan izin atau perke
cualian, mereka boleh bercerai, kalau kasusnya DICERAIKAN dan itu terjadi KARENA IMANNYA, bukan karena hal-hal lain yang menjadi faktor utama dan kebetulan memang berbeda iman. Tidak boleh justru yang ‘percaya’ yang meminta cerai, apalagi kalau sebe narnya bukan karena soal ‘iman’, tetapi karena pertengkaran, ketidak cocokan. Bahkan ada yang memang ketika berpacaran, menikah sudah beda iman, dulu mencintai dan sekarang tidak cinta lagi dan menggunakan alasan beda iman untuk minta ijin cerai, hal ini tidak diperbolehkan.
Beberapa tahun lalu di Indonesia memang masih memungkinkan menikah beda agama, saat ini, Undang Undang Pernikahan Indonesia melarang pernikahan beda agama. Firman Tuhan juga melarang menikah dengan ‘bukan orang percaya’ = 2 Korintus 6. Ayat ini untuk yang belum menikah, bukan untuk yang mau bercerai.
2 Korintus 6: 14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Tidak boleh menceraikan pasangan yang tidak seiman, justru harus memenangkan dan me
nyelamatkan pasangan. Tidak boleh ‘mengusahakan’ perceraian. Termasuk cari gara-gara supaya diceraikan.
Banyak orang memiliki hati yang licik dan jahat. Karena pasangannya tidak seiman, ketika sudah tidak cinta lagi, karena hal-hal yang lain yang bukan soal iman, misal soal perbedaan, atau pertengkaran, maka benar-benar mencari gara-gara supaya diceraikan. Setelah bercerai lalu konseling, minta diberkati pernikahannya yang baru, dengan seorang anak Tuhan, dengan alasan pernikahan yang dulu bukan dengan orang percaya. Hai orang jahat... engkau tidak akan luput dari hukuman Allah yang menyelidiki hati nurani!
Karena itu, saran saya untuk kasus diatas, berdoa dan terus berdoa, mempertahankan pernikahan. Kenapa suami mengajukan talak 1, tidak mungkin tanpa sebab. Jika karena sering bertengar, bertobatlah, mohon maaf, berubahlah lebih lemah lembut. Jika suami keberatan engkau sering ke luar rumah atau kegiatan gereja, kurangi, engkau kurang romantis dan responsif dalam hal sex, perbaiki! Sekeras apapun hati suamimu, menangkanlah dengan KASIH. Selain itu, bisa juga ditambah dengan PUASA. Tidak ada yang tidak mungkin bagi TUHAN dan tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. TUHAN MEMBUAT SEMUA INDAH PADA WAKTU-NYA.
Lebih lengkap saudara bisa membaca buku saya PERCERAIAN











Aku seorang pemudi yang berhubungan dengan seorang pria kami sudah saling mengenal selama 1 tahun. Orang tua saya mengetahui akhirnya memishkan kami. Saya disekolahkan di Jawa dan dia di luar pulau. Kami saling mencintai sayangnya dia sudah berkeluarga. Kami saling mencintai dan saya tidak bisa melupakan dia. Apalagi kami sudah berhubungan badan. Bagaimana saya bisa melupannya?

GP: Jika anda sudah menyadari itu adalah hal yang baik. Nah sekarang anda harus mulai berani melupakan dia. MIntalah Tuhan menolong agar tidak berhubungan lagi. Buang semua no tlp dan hpnya. Jika dia mencoba menghubungi jangan menerima karena ini demi masa dpean anda sendiri. Kami yakin anda bisa menghadapi ini bersama TUhan. Mintalah bantuan orang terdekat seperti hamba TUhan yang bisa menolong anda, mendoakan anda dan memberikan kekuatan dan perlindungan bagi anda. Untuk konseling lebih lanjut sms ke 085214282522. GBU




SUAMI PENCEMBURU, AKU SELINGKUH

Shalom Pak. Sy seorang anak yg kurang kasih sayang orang tua. Waktu sy masih remaja, sy jadi gadis yg sangat nakal. Dulu sy berharap, saat nanti menikah, sy akan berubah. Suatu saat sy bertemu dengan seorang pria yg baik, lalu menikah. 3 th pernikahan kami, sy masih bertahan. Ternyata suamiku orangnya sangat cemburuan, dia tidak pernah memberiku kebebasan atau kepercayaan, dia selalu mengekangku, sampai suatu saat kami berantem hebat.
Sy frustasi dan tanpa disangka teman lamaku datang, akhirnya sy SELINGKUH. Skarang sy sangat tertekan, sy nggak tahu apa yg harus aku lakukan? Apa sy harus BERCERAI dengan suamiku? Atau masih bisakah sy memperbaiki rumah tangga sy? Karena suami sy tidak tahu perselingkuhan ini. Ttp sy merasa sangat nggak layak dihadapan suami sy dan merasa menyesal. Sy ingin BERCERAI tetapi sy takut. (NN - Medan)

GP: Selingkuh bukan hanya DOSA terhadap pasangan, tetapi DOSA kepada Tuhan (2 Samuel 12:13) KEJAHATAN BESAR dihadapan Tuhan (Kejadian 39:9) dan dosa yang dianggap MENISTA Tuhan (2 Samuel 12:14). Karena itu jika merasa menyesal dan merasa tidak layak, itu artinya Tuhan masih mengasihimu, sehingga hati nuranimu masih mendengar suara-Nya. Jangan keraskan hati (Ibrani 4:7), tetapi lanjutkan penyesalan ini menjadi PERTOBATAN. PUTUSKAN hubungan dengan teman selingkuhmu, jangan memberi kesempatan untuk komunikasi, telp, sms apalagi ketemu.
Begitu besar dosa SELINGKUH ini, sehingga ketika Daud selingkuh, minta ampun dengan Tuhan, Tuhan ampuni, tetapi hukuman tetap berlangsung, anaknya kena tulah dan mati, keluarganya pecah turun temurun dan isteri-2 Daud ditiduri terang-2an di muka umum oleh Absalom.
Alternatif BERCERAI, buang jauh jauh. Jangan menyelesaikan dosa (selingkuh) dengan dosa yang lain lagi (bercerai), karena bercerai, itu dibenci Tuhan ! (Maleakhi 2:16) Kalau engkau bercerai engkau mjd orang yg dibenci Tuhan.
Minta ampun sungguh-2 seperti Daud dalam Mazmur 51. Jika kita mengaku dosa, Tuhan pasti mengampuni (1 Yoh 1:9), sekalipun dosa itu merah seperti kirmisi (Yesaya 1:18) Untuk sementara tdk perlu mengaku dengan suami. Tumbuhkan cintamu pada suamimu, bersyukurlah untuk hal-hal yang dia baik, tidak ada yang tidak bisa dipulihkan, jika kita sungguh-2 bertobat, mengisi hati denga KASIH YESUS. Bangun komunikasi yg baik dengan pasanganmu, bahkan bangkitkan gairahmu dengan suami dalam hal sex, karena itu penting bagi laki-laki. (Baca buku saya PEMULIHAN SUAMI ISTERI) Jika ada kesempatan, ajak suami berdua saja, liburan, mengunjungi tempat pacaran dulu atau ikut seminar maupun retreat yang dikhususkan untuk couples. Suami dan isteri perlu bertumbuh bersama-sama dalam pemahaman tentang pernikahan dan segala pernak-perniknya (seperti uang dalam keluarga, sex yg benar, komunikasi, penerimaan dll)
Berpikirlah positif tentang suamimu. Jika dia cemburu, anggap berarti dia mencintaimu dan ingin memilikimu 100% tanpa saingan, jika dia mengekangmu, anggap dia menjagai engkau dari kejatuhan, yg terbukti memang engkau jatuh selingkuh ketika engkau lepas kekang. Tuhan sering memakai orang2 dekat sekitar kita menjagai dan membentuk karakter kita.
Jika suamimu cukup rohani, komunikasi dan hubungan sudah amat sangat baik, pernikahan kalian sudah pulih, jika mau kesembuhan itu sempurna, engkau bisa mengaku dengan suamimu. Karena jika kita saling mengaku dosa, kita akan sembuh (Yakobus 5:16) Namun engkau harus benar-2 berhikmat waktu yang tepat untuk melakukan hal ini. Jk ternyata dengan mengakui, suamimu marah, hubungi konselor pernikahan, ikuti retreat couples berdua untuk proses pembimbingan dan konseling.








Rubrik ini terbuka untuk anda. Jika anda ingin curhat, sampaikan unek-unek, problem, permintaan dll tentang diri anda sendiri, gereja maupun tentang GP silahkan SMS saja ke 0852 142 82 522 atau email:
gpmagz@gmail.com atau kirim surat ke alamat redaksi. GBU

Pemimpin Redaksi

Pemimpin Redaksi
Hendra Kasenda

Wakil Pemimpin Redaksi

Wakil Pemimpin Redaksi
Pdt Hesky Wengkang

GP Magazine Crew

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi
Hendra Kasenda (hendra.k2000@gmail.com)


Wakil Pemimpin Redaksi
Hesky Wengkang

Redaktur Pelaksana :
David Ibrani (davidibrani@gmail.com)

Redaktur: Freddy K, Rommy R

Editor Noula

Sekretaris Redaksi Ganda

Koresponden ALex Wulur (Manado), Budi K (Medan), Herwandi (Siak-Riau), Manati Zega (Solo), Decky Lapian (Jakarta), Rommy Rorimpandey (Bogor), Yandri W (Palu)

Production & Distribution Manager Jemmy

Penyantun Timotius Kurniawan

Keuangan Noula W

Pendiri Dr John Weol MDiv, Hendra Kasenda, Novi Suratinoyo

Dewan Pakar Dr Arie Doodoh SPOG, Florence Kandou Psi, Ir Suyapto Tandyawisesa MA, Marcus Rumampuk, Wempie Kumendong SH MH, Dr Erwin Pohe MBA, Jesayas Tobing STH MDiv, Haesar Sumual MTh, Eddy Tatimu, Pdt J Keintjem
Penasehat Hukum Hanan Soeharto SH

Penasehat Dr John Weol MDiv

OFFICE MINISTRY &
BG MINISTRY /HUMAS
Leo Peleng (021) 981 158 31 - 980 62271 Denny Kaloh (021) 683 986 28, 02199478950